RIYADH – Keputusan pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel menuai kecaman. Salah satu negara yang turut mengecam Negeri Paman Sam adalah sekutu utamanya di Timur Tengah, Arab Saudi.
BACA JUGA: Pemerintah AS Resmi Umumkan Status Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel
Kerajaan Arab Saudi mengaku sedih dengan keputusan pemerintah AS tersebut. Riyadh mengingatkan bahwa ada konsekuensi serius atas keputusan pengakuan sekaligus pemindahan Kedutaan Besar (Kedubes) AS ke Yerusalem.
“Kami mendesak agar pemerintah AS mengubah keputusan tersebut serta menanti kehendak dunia internasional,” bunyi pernyataan resmi yang dirilis Istana Kerajaan Arab Saudi, mengutip dari Reuters, Kamis (7/12/2017).
BACA JUGA: Besok, DK PBB Gelar Pertemuan Bahas Status Yerusalem
Keputusan pengakuan tersebut dinilai oleh Arab Saudi tidak adil serta sebuah langkah tidak bertanggung jawab. Bagi Arab Saudi, keputusan tersebut mewakili sikap bias terhadap hak-hak dasar warga Palestina.
Kerajaan Arab Saudi juga menganggap langkah pemerintah AS itu adalah sebuah kemunduran besar dalam upaya mempercepat proses perdamaian. Negeri Petrodollar menyayangkan bahwa AS pada akhirnya melanggar sikap netral terkait isu Yerusalem yang selama ini dipraktikkan.