GAZA – Salah satu partai terkuat di Palestina, Hamas, mengimbau agar masyarakat kembali memberontak terhadap Israel. Imbauan itu dikeluarkan untuk merespons pengumuman Amerika Serikat (AS) yang mengakui bahwa Yerusalem adalah Ibu Kota Israel.
“Kita harus memanggil dan bekerja untuk meluncurkan intifada di hadapan musuh zionis,” ujar Ketua Partai Hamas, Ismail Haniyeh, dalam pidatonya di Gaza, mengutip dari Reuters, Kamis (7/12/2017).
Ia lantas menyerukan agar warga Palestina, umat Islam, dan suku Arab, untuk melakukan unjuk rasa terhadap keputusan AS tersebut pada Jumat 8 Desember. Haniyeh menyebut ‘pemberontakan’ tersebut sebagai ‘Hari Kemarahan’.
BACA JUGA: Pemerintah AS Resmi Umumkan Status Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel
BACA JUGA: Dubes Palestina Terpilih: Tidak Ada yang Bisa Menerima Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel
“Jadikan 8 Desember sebagai hari pertama intifada melawan penjajah,” tukas Ismail Haniyeh yang terpilih sebagai Ketua Partai Hamas pada Mei lalu.
Haniyeh mengaku pihaknya sudah memberi tahu semua anggota Hamas dan sayap-sayapnya guna bersiap atas perintah atau instruksi baru yang mungkin diberikan demi menghadapi bahaya strategis yang mengancam Yerusalem dan Palestina.