WASHINGTON - Ratusan umat Islam di Amerika Serikat (AS) menggelar salat jumat di depan Gedung Putih sebagai bentuk protes terkait Yerusalem. Sebagaimana diketahui pada Kamis 7 Desember, Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan memicu kecaman dari berbagai pihak.
Para jamaah menggelar tikar sebagai alas ibadah di sebuah taman yang posisinya tepat di hadapan Gedung Putih. Mereka kompak mengenakan syal keffiyeh tradisional Palestina yang juga memiliki warna dan motif senada dengan bendera Palestina. Selain itu, mereka juga membawa plakat yang isinya mengecam kependudukan Israel di Yerusalem Timur dan Tepi Barat.
BACA JUGA: Israel Lancarkan Serangan Udara ke Gaza dan Sebabkan 2 Orang Bersenjata Tewas
Usai salat, para jamaah menggelar doa bersama sebagai bentuk dukungan terhadap warga Palestina. Aksi ini dikomandoni oleh organisasi Islam di Negeri Paman Sam. Mereka meminta Presiden Trump untuk menarik keputusannya yang dinilai telah memicu konflik itu.
"Trump tidak memiliki sebidang tanah Yerusalem dan Palestina, dia memiliki Menara Trump, dia dapat memberikannya kepada orang Israel," ujar Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Nihad Awad.