BACA JUGA: Menlu AS: Status Final Yerusalem Terserah Israel-Palestina
Bersama dengan tokoh-tokoh Muslim terkemuka lainnya yang turut dalam demonstrasi tersebut, Awad meminta, presiden berusia 72 tahun itu untuk mengutamakan kepentingan Amerika, bukan kekuatan asing dan sekutunya. Seorang peserta demo lainnya, Zaid al-Harasheh, mengatakan, keputusan Negeri Paman Sam tentang Yerusalem itu tidak dibuat untuk perdamaian. Dan justru lebih banyak menciptakan kekacauan.
Sebagaimana diketahui, pengakuan AS tentang Yerusalem telah memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia. Pada Jumat 8 Desember, bentrokan pecah antara ribuan orang Palestina dan pasukan keamanan Israel di Tepi Barat. Sedikitnya 2 orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat bentrokan tersebut.
BACA JUGA: Terkait Yerusalem, Inggris-Prancis Tidak Sependapat dengan AS
Israel telah melakukan aneksasi Yerusalem dari Palestina pada perang Enam hari pada 1967. Tindakan aneksasi tersebut tidak diakui oleh dunia internasional. Negara Yahudi itu menganggap Yerusalem sebagai Ibu Kota yang tidak terbagi, namun warga Palestina meyakini jika Yerusalem adalah bagian dari mereka dan telah diduduki secara ilegal. Yerusalem sendiri berada dalam status hukum dan politik khusus (status quo) sesuai dengan resolusi PBB.
(Rufki Ade Vinanda)