JAKARTA - Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Razak menegaskan dukungan kedua negara untuk Palestina usai pengakuan Pemerintah AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Seperti diketahui, kedua kepala negara tengah berada di Istanbul untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Informasi ini disampaikan langsung oleh Duta Besar (Dubes) Malaysia untuk Indonesia, Dato' Seri Zahrain Mohamed Hashim kepada awak media, Rabu (13/12/2017). Sebagai negara serumpun, kata Dubes Zahrain, Indonesia dan Malaysia harus satu suara untuk menentang keputusan yang dinilai diambil secara sepihak itu.
"Hari ini kedua pemimpin kita bertemu di Istanbul dalam acara OKI. Mereka menanggapi sikap Amerika Serikat yang disampaikan Presiden Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Pengakuan ini telah mendapatkan bantahan amat keras sekali dari Malaysia, begitu juga dengan Indonesia. Dan dalam pertemuan Bali Democracy Forum baru-baru ini, saya juga menegaskan bahwa Malaysia berdiri bersama dengan Indonesia untuk mempertahankan martabat orang Islam dan membantah sekeras-kerasnya apa yang dikatakan oleh AS," ujar Dubes Zahrain.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Tiba di Istanbul, Siap Hadiri KTT OKI dan Bela Palestina
Dubes Malaysia untuk Indonesia, Dato' Seri Zahrain Mohamed Hashim. (Foto: Rufki Ade Vinanda/Okezone)
Dubes yang telah bertugas di Indonesia sejak 2013 itu menambahkan, pertemuan kedua pemimpin negara bertetangga tersebut masih akan terus berlanjut hingga menemukan solusi terbaik guna membantu rakyat Palestina. Solusi ini akan dibahas bersama negara-negara peserta OKI lainnya.
"Apa yang akan dicapai terkait Yerusalem di Istanbul (KTT LB OKI), kita akan lihat nanti. Kita tunggu apa resolusi yang dikeluarkan. Tapi yang kita harapkan ialah satu pendirian yang kuat oleh dunia Islam seperti pendirian Indonesia dan Malaysia," imbuhnya.
BACA JUGA: Cerita Umat Kristiani Palestina Protes Pengakuan Yerusalem Ibu Kota Israel
Selain membahas isu Yerusalem, Jokowi dan PM Najib juga membahas kerjasama 2 negara yakni terkait isu kerjasama keamanan perbatasan, kelapa sawit, masalah nelayan yang ditahan dari kedua negara dan pendidikan bagi anak Indonesia di Malaysia. Dubes Zahrain menambahkan, Indonesia dan Malaysia kini tengah dalam hubungan yang berjalan sangat baik.