Nama dan Fakta di Pilgub Jabar 2018, Siapa yang Layak Dipilih?

Oris Riswan, Jurnalis
Kamis 14 Desember 2017 10:53 WIB
Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
Share :

BANDUNG - Pilgub Jawa Barat 2018 akan bergulir pada Juni 2018 mendatang. Sejumlah nama-nama sudah bermunculan.

Persiapan Pilgub Jawa Barat sendiri berjalan alot. Partai-partai tampak malu-malu dan berhati-hati dalam menentukan kandidat yang akan diusung.

Untuk bisa mengusung kandidat di pilgub, minimal partai harus memiliki 20 kursi di DPRD Jawa Barat. Dari seluruh partai yang ada, hanya PDIP yang bisa mengusung pasangan sendiri tanpa berkoalisi.

(Baca Juga: 5 Daerah yang Diprediksi Akan Memanas di Pilkada 2018)

Itu karena PDIP memiliki 20 kursi di DPRD Jawa Barat. Sementara partai lain otomatis harus berkoalisi dan memiliki jumlah kursi minimal 20 agar bisa mengusung pasangan.

Tapi, bukan PDIP yang pertama mengumumkan mengusung kandidat. Partai pertama yang mengambil langkah adalah NasDem. Meski hanya memiliki lima kursi di DPRD Jawa Barat, NasDem cukup berani mengumumkan akan mengusung Ridwan Kamil sebagai cagub pada 19 Maret 2017.

Setelah NasDem, partai lain yang merapat untuk mengusung Ridwan Kamil adalah PKB, PPP, dan Golkar. Yang menarik adalah tersingkirnya Dedi Mulyadi sebagai kandidat cagub dari Golkar. Secara mengejutkan, Golkar memilih merapat ke Ridwan Kamil dan mendorong Daniel Muttaqien sebagai cawagubnya.

Partai berikutnya yang mengumumkan akan mengusung kandidat adalah PKS dan Gerindra. Kedua partai itu sepakat akan mengusung pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu (Demiz-Syaikhu). Pengumuman dilakukan ke media pada 17 Agustus 2017.

(Baca Juga: Polri Terjunkan 170 Ribu Personel Kawal Pilkada Serentak 2018)

Pengusungan Demiz-Syaikhu sendiri disertai syarat, yaitu Demiz harus menjadi kader Gerindra. Tapi, Demiz yang sempat menyatakan kesanggupannya, justru tak memproses keanggotaannya.

Gerindra yang kecewa dengan sikap Demiz pun akhirnya secara mengejutkan mengumumkan mencabut dukungan dari pasangan Demiz-Syaikhu pada 12 September 2017. Gerindra kemudian bermanuver dengan merapat ke Poros Baru yang dihuni PPP, Demokrat, dan PAN.

Tapi, Poros Baru kemudian pecah. PPP merapat ke Ridwan Kamil. PAN dan Demokrat semakin mesra hingga akhirnya mengusung Deddy Mizwar sebagai cagub. PKS pun merapat belakangan ke PAN dan Demokrat. Sementara Gerindra menjadi sendirian.

Secara perlahan, Demiz kemudian menjadi kader Demokrat. Ia terhitung menjadi anggota pada 16 November 2017. Bergabungnya Demiz menjadi kader kemudian memantapkan Demokrat untuk mengusungnya sebagai cagub. Itu jadi syarat dari Demokrat jika Demiz ingin diusung menjadi cagub. Demiz pun tidak keberatan menjadi anggota Demokrat.

(Baca Juga: Indeks Kerawanan Pilkada 2018 Hingga Tiga Provinsi Paling Rawan Terjadi Gesekan)

Selanjutnya, Gerindra sempat terombang-ambing. Gerindra sempat mendekati NasDem untuk membuka kemungkinan berkoalisi mengusung Ridwan Kamil. Di saat yang sama, Gerindra juga menjalin komunikasi dengan partai lain.

Tapi, pada akhirnya Gerindra secara mengejutkan mengumumkan akan mengusung Mayjen TNI (Purn) Sudrajat menjadi cagub. Itu diumumkan secara resmi pada 9 Desember 2017 lalu oleh Ketua Umum Prabowo Subianto.

Gerindra pun kini mulai 'genit' dengan mendekati PKS dan PAN. Padahal, PKS dan PAN sejauh ini akan mengusung Demiz sebagai cagub dan Syaikhu sebagai cawagub. Tapi, PAN belum memutuskan sikap soal sosok cawagub apakah sepakat mengusung Syaikhu atau tidak. PAN membutuhkan waktu untuk mengkaji hal itu.

Manuver-manuver pun terus terjadi jelang bergulirnya pilgub. Tapi, secara umum sudah ada gambaran siapa akan diusung partai mana. Saat ini, sudah ada tiga orang yang akan diusung sebagai cagub. Berikut ini para cagub tersebut:

Ridwan Kamil

Pria yang akrab disapa Emil ini akan diusung oleh NasDem, PKB, PPP, dan Golkar. Emil sendiri saat ini aktif sebagai Wali Kota Bandung. Di luar itu, ia dikenal publik sebagai arsitek, dosen, hingga sempat membintangi beberapa iklan, salah satunya iklan rokok.

Ia cukup aktif di dunia media sosial. Itu jadi satu hal pembeda Emil dibanding wali kota sebelum-sebelumnya yang terbilang kaku. Di media sosial, tak jarang Emil memamerkan program dan keberhasilannya.

Tapi, ia juga sering berkelakar dalam berbagai unggahannya. Tak jarang, beberapa pihak menyebut aktifnya Emil di media sosial terlalu berlebihan. Meski begitu, pro dan kontra terus bergulir.

Sebelum memutuskan diri akan maju di Pilgub Jawa Barat, Emil sebenarnya sempat digadang-gadang maju di Pilgub DKI. Tapi, ia memutuskan batal maju di Pilgub DKI dengan berbagai alasan.

(Baca Juga: Pencarian Cawagub, Ridwan Kamil: Jadi Politikus Jangan Baper)

Emil sendiri belum jelas akan berpasangan dengan siapa di pilgub. Ia dihadapkan pada pilihan sulit karena partai pengusungnya mendorong masing-masing kadernya menjadi cawagub.

Deddy Mizwar

Deddy saat ini merupakan Wakil Gubernur Jawa Barat yang terpilih melalui Pilgub Jawa Barat 2013. Ia mendampingi Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Pria yang akrab disapa Demiz ini akan didukung Demokrat, PKS, dan PAN. Tapi, PAN masih belum memastikan apakah akan tetap mengusung Demiz dengan Ahmad Syaikhu sebagai cawagubnya atau tidak. Kepastian untuk mengusung Syaikhu sebagai cawagub baru datang dari Demokrat dan PKS. Tapi, ketiga partai sama-sama sepakat mengusung Demiz sebagai cagub.

Sebelum menjadi pejabat, Demiz dikenal publik sebagai aktor senior. Majunya ia di Pilgub Jawa Barat 2013 lalu pun cukup mengejutkan. Tapi, Demiz menjadi pemenang saat mendampingi Aher.

(Baca Juga: PAN-Demokrat-PKS Sepakat Usung Deddy Mizwar di Pilgub Jabar 2018)

Kini, Demiz pun menatap pilgub. Ia berencana naik jabatan untuk menjadi orang nomor satu di Jawa Barat.

Mayjen TNI (Purn) Sudrajat

Nama ini cukup mengejutkan diusung Gerindra sebagai cagub. Sebab, nama Sudrajat terbilang kurang populer di Jawa Barat. Tapi, Gerindra punya pertimbangan sendiri mendorong Sudrajat menjadi cagub.

Sudrajat sendiri memiliki latar belakang sebagai TNI. Salah satu jabatan yang pernah diembannya adalah sebagai Kapuspen TNI. Ia juga merupakan CEO Susi Air.

(Baca Juga: Diusung Gerindra Maju Pilgub Jabar, Sudrajat: Saya Yakin Tidak Akan Sendirian)

Belum diketahui Sudrajat akan berpasangan dengan siapa. Sebab, Gerindra belum memiliki mitra koalisi. Gerindra membutuhkan sembilan kursi tambahan karena hanya memiliki 11 kursi di DPRD Jawa Barat.

Sementara itu, bursa cawagub Jawa Barat masih cair hingga kini. Belum ada kandidat yang benar-benar mantap diusung sebagai pasangan. Berikut ini beberapa nama kandidat cawagub yang muncul:

Uu Ruzhanul Ulum

Bupati Tasikmalaya ini menjadi satu-satunya nama yang didorong PPP menjadi cawagub pendamping Ridwan Kamil. Uu merupakan Bupati Tasikmalaya dua periode.

Asep Maoshul

Sebelum nama Uu didorong, sebenarnya ada nama Asep Maoshul yang juga digadang-gadang bakal jadi cawagub. Asep merupakan anggota DPR RI dari PPP. Tapi, nama Asep tenggelam begitu saja. Sehingga, saat ini hanya nama Uu yang muncul dari PPP sebagai kandidat cawagub pendamping Ridwan Kamil.

Syaiful Huda

Ia merupakan Ketua DPW PKB Jawa Barat saat ini. Latar belakang Huda merupakan orang berbasis pesantren. Selain itu, ia saat ini juga aktif sebagai staf ahli Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Maman Imanulhaq

Belakangan ini selain Syaiful Huda, PKB memunculkan sosok Maman Imanulhaq. Anggota DPR RI dari PKB ini digadang-gadang punya kapasitas mumpuni untuk menjadi cawagub pendamping Ridwan Kamil. Ia akan bersaing bersama Syaiful Huda dan kandidat cawagub lainnya.

Daniel Muttaqien

Daniel merupakan anggota Komisi V DPR dari Golkar. Selain itu, ia sempat jadi anggota DPRD Jawa Barat. Salah satu yang membuatnya dikenal karena ia merupakan anak Irianto MS Syaifuddin (Bupati Indramayu dua periode) dan Anna Sophanah (Bupati Indramayu saat ini).

Daniel sendiri menjadi satu-satunya kandidat cawagub pendamping Ridwan Kamil dari Golkar. Ia 'menyingkirkan' Dedi Mulyadi yang sebelumnya digadang-gadang akan jadi cawagub. Daniel disebut-sebut memiliki basis suara cukup kuat di kawasan Pantura.

Ahmad Syaikhu

Nama Ahmad Syaikhu menjadi satu-satunya kandidat cawagub dari PKS untuk mendampingi Deddy Mizwar. Ia saat ini merupakan Wakil Wali Kota Bekasi. Sebelumnya, ia juga pernah menjadi anggota DPRD Jawa Barat.

Syaikhu sendiri sudah mendapat sinyal didukung Demokrat dan PKS menjadi cawagub. Tapi, PAN masih belum memutuskan sikapnya. PAN sejauh ini baru memutuskan akan mengusung Demiz sebagai cagub.

 

Sementara secara umum, Pilgub Jawa Barat sendiri memiliki jumlah pemilih tetap sebanyak 32.809.507 orang. Jumlah itu berkurang sekira 1 juta orang dibanding Pilgub Jawa Barat 2018. Adapun pelaksanaan pilgub akan digelar pada 27 Juni mendatang.

Pilgub Jawa Barat 2013 sendiri menghasilkan pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar sebagai pemenang. Saat itu, pasangan ini meraih suara sebanyak 6.515.313. Posisi kedua ditempati Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki dengan 5.714.997 suara.

Peringkat ketiga ada Dede Yusuf-Lex Laksamana dengan 5.077.522 suara. Posisi keempat ada Irianto MS Syaifuddin-Tatang Farhanul Hakim dengan 2.448.358 suara. Di posisi buncit ada pasangan dari jalur independen yaitu Dikdik Maulana-Cecep Toyib dengan 359.233 suara.

Saat itu, total suara sah mencapai 20.115.423. Suara tidak sah mencapai 598.356.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya