BEIJING - Ketegangan mengenai pembangunan pulau oleh China di Laut China Selatan mungkin telah berkurang pada tahun lalu, namun Beijing terus sibuk membangun pulau tersebut. Citra satelit baru menunjukkan bahwa China telah membangun infrastruktur seluas 28 hektare di kepulauan Spratly dan Paracel pada 2017 untuk membuat pulau tersebut lebih luas.
Inisiatif Transparansi Maritim Asia yang berbasis di Washington melacak perkembangan di Laut China Selatan, di mana China dan beberapa negara Asia memiliki klaim wilayah. Inisiatif Transparansi Maritim Asia juga mengklaim bahwa pulau tersebut sudah tersedia hanggar, ruang bawah tanah, tempat penampungan rudal, radar array, dan fasilitas lainnya yang dibangun oleh China.
BACA JUGA: Bantu Hilangkan Potensi Konflik Laut China Selatan, Pemerintah RI Konsisten dengan Upaya Ini
Dilansir dari Time, Jumat (15/12/2017), pembangunan tersebut dilakukan saat China bergabung dengan perundingan yang berkepanjangan dengan negara-negara Asia Tenggara mengenai "kode etik" untuk Laut China Selatan. Ketegangan dengan AS pada masalah ini juga mereda, terlepas dari kritik Washington terhadap perilaku Beijing.
Pembangunan tersebut merupakan tahap lanjutan dari kampanye reklamasi lahan yang diselesaikan pada awal 2016 di wilayah Spratly, sebuah pulau di mana Malaysia, Taiwan, Filipina, Vietnam, dan Brunei Darussalam juga memiliki klaim. Menurut Pentagon, China telah menambahkan lebih dari 1.248 hektare lahan ke tujuh fitur tanah yang didudukinya di daerah tersebut. China juga tampaknya telah menghentikan operasi skala kecil untuk memperluas pulau di Paracels yang berada jauh di utara.