KUWAIT CITY - Kuwait mengatakan bahwa pihaknya akan menyoroti masalah Palestina walaupun jabatannya hanya sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Ucapan tersebut disampaikan oleh Sheikh Sabah Khaled Al Hamad Al Sabah, Wakil Perdana Menteri Kuwait dan Menteri Luar Negeri, dalam keikutsertaannya dalam sidang reguler Majelis Nasional Kuwait.
Dilansir dari Xinhua, Rabu (20/12/2017), Sheikh Al Sabah menyatakan bahwa keputusan Amerika Serikat (AS) untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaannya ke kota suci bagi tiga keyakinan tersebut akan terus menjadi polemik.
BACA JUGA: Israel Yakin Amerika Serikat Akan Memveto Resolusi Dewan Keamanan PBB Terkait Status Yerusalem
Selain itu, keputusan tersebut juga melanggar beberapa resolusi DK PBB mengenai hukum dan norma internasional serta hukum internasional, Sheikh Al Sabah menambahkan.
"Keputusan tersebut, jika dilaksanakan, akan menghancurkan semua harapan atas perdamaian di Timur Tengah dan ini akan menjadi tamparan langsung terhadap inisiatif perdamaian Arab," kata Sheikh Al Sabah.