Kejatuhan Setelah Tiga Dekade Berkuasa
Kejatuhan Mugabe bermula pada medio 2017, seiring dengan usianya yang semakin uzur dan pembicaraan mengenai calon penggantinya mulai bermunculan. Perekonomian Zimbabwe yang semakin memburuk juga turut memunculkan semakin banyak kritik terhadap pemerintahannya.
Pada paruh akhir 2017, banyak yang berspekulasi bahwa Mugabe akan menunjuk istrinya Grace sebagai penggantinya kelak. Sang Ibu Negara adalah sosok yang tidak populer, baik di mata rakyat maupun di mata orang-orang di pemerintahan.
Grace yang dijuluki “Gucci Grace” oleh rakyat karena kegemarannya berbelanja barang mewah juga berperan dalam pemecatan beberapa mantan pejabat dan sekutu Mugabe dari pemerintahan. Perempuan berusia 52 tahun itu seringkali menghina dan menuntut pejabat pemerintah, bahkan dari partainya sendiri, ZANU-PF di depan publik.
BACA JUGA: Aniaya Model, Ibu Negara Zimbabwe Justru Diberi Kekebalan Diplomatik
Dia juga diduga berperan dalam menyingkirkan saingan-saingannya untuk menjadi penerus Mugabe. Pada 2014 Grace memelopori pemecatan mantan Wakil Presiden Zimbabwe yang juga sekutu dekat Mugabe, Joice Mujuru yang dituduhnya korup, pembohong dan tidak setia.
Berselang tiga tahun kemudian, pada 2017, Grace juga disebut-sebut berada di balik pendepakan pengganti Mujuru, Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa. Seperti juga Mujuru, wapres Mnangagwa juga dituduh telah tidak setia kepada Mugabe dan merencanakan kudeta.
Pemecatan Mnangagwa terbukti menjadi sebuah kesalahan dari Mugabe dan menjadi memicu serangkaian peristiwa yang berujung pada kejatuhannya.
Pada 14 November 2017, beberapa hari setelah pemecatan Mnangagwa, keadaan di Zimbawe tegang. Tank-tank dan kendaraan militer terlihat lalu lalang di Ibu Kota Harare dan militer mengambil alih stasiun penyiaran Zimbabwe.
Ledakan dilaporkan terdengar di beberapa wilayah di ibu kota, membuat warga bertanya-tanya apakah telah terjadi kudeta.
Keesokan harinya, juru bicara angkatan bersenjata Zimbabwe menyatakan bahwa militer tengah melakukan pembersihan terhadap pihak-pihak dan pelaku kriminal yang dianggap telah menyebabkan penderitaan ekonomi dan sosial di Zimbabwe. Dia menepis dugaan telah terjadi kudeta militer dan menyatakan Presiden Mugabe dan keluarganya dalam keadaan selamat dan aman.
"Kami hanya menargetkan penjahat di sekitar presiden yang melakukan kejahatan sehingga menyebabkan penderitaan sosial dan ekonomi di negara ini untuk membawa mereka ke pengadilan," demikian pernyataan dari militer Zimbabwe yang disiarkan media.
“Segera setelah kami menyelesaikan misi kami, kami berharap situasinya akan kembali normal."
Setelah pengambilalihan kekuasaan itu, militer Zimbabwe meminta Mugabe untuk mundur dari jabatannya. Namun, permintaan itu ditolak oleh presiden berusia 93 tahun tersebut. Dia bahkan sempat muncul dalam sebuah upacara wisuda universitas yang digelar dua hari setelah kudeta.