JAYAPURA - Setelah viral peluit bak wasit sepakbola dibarengi unjuk kartu kuning yang dilakukan olah Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Zaadit Taqwa kepada Presiden Joko Widodo saat menghadiri Diesnatalis kampus UI beberapa waktu lalu, kini viral surat oleh seorang dokter yang sementara melakukan tugas kemanusiaan di wilayah Kabupaten Asmat menangani KLB Campak dan gizi buruk di wilayah itu.
Surat ditulis oleh dr. Yafet Yanri Sirupang melalui akun Facebooknya tertanggal 4 Februari 2018 sekitar pukul 17.31 WIT itu langsung beredar luas di medsos.
Surat bertajuk (bukan) surat cinta untuk Zaadit Taqwa itu ditulis sekitar 11 paragraf. Dan berisi potret pelayanan kesehatan di pedalaman Papua yang dialami langsung oleh sang dokter. Isi surat tersebut juga diperuntukkan langsung kepada sang ketua BEM UI Zaadit Taqwa yang dinilai berkoar hingga berani memberikan kartu kuning kepada presiden Jokowi tanpa turun langsung ke Papua.
(Baca Juga: Netizen Ributkan Kejanggalan Jaket Mahasiswa Pemberi Kartu Kuning ke Jokowi)
Surat yang kini telah dihapus dari wall FB sang dokter tersebut menuai banyak pujian. Berikut bunyi surat tersebut.
(BUKAN) SURAT CINTA UNTUK ZAADIT TAQWA.
Yang saya kasihi Ketua BEM UI Zaadit Taqwa, gimana kabarnya Dit, sehat?
Cieee Katanya mau dikirim ke Asmat sama Pak Jokowi, makin sehat lah ya..
Gini Dit...
Melihat aksi dan tingkah anda meng ’kartu kuning’ orang nomor satu di Republik ini selama beberapa hari di berbagai media sosial dan elektronik membuat banyak orang geram dan terusik, saya salah satunya (yang tertawa). Namun secara pribadi saya bersyukur. Hal ini membuat saya ingin memberikan gambaran kepada anda mengenai kondisi sesungguhnya di pedalaman Papua itu seperti apa. Hal yang sebenarnya malas untuk saya lakukan, tapi demi lo dit...
Pertama-tama saya ingin menyampaikan bahwa hal ini bukan karena unsur politik dan lain sebagainya, tetapi atas dasar apa yang saya rasakan (dan saya yakin sebagian besar masyarakat di Papua rasakan) atas kinerja yang telah dan yang sementara dikerjakan pak presiden di bumi cendrawasih (walapun sebagai manusia tentu masih ada kekurangan). Karena terus terang dit, saya bahkan tidak mencoblos beliau saat pilpres 2014 kemarin, hal yang kemudian saya sesali dan menjadi aib seumur hidup hehe.
Ngomong-ngomong salah satu poin aksi yang disampaikan saat Dies Natalis UI adalah menuntut persoalan gizi buruk di Asmat. Namun tahu gak dit, secara umum bagaimana bisa kasus gizi buruk bisa terjadi?