JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta masyarakat untuk tidak mudah termakan spekulasi liar soal motif di balik penyerangan gereja Santa Lidwina di Sleman, Yogyakarta oleh seorang mahasiswa, Suliyono. Pihaknya hingga kini masih melakukan penyelidikan terkait penyerangan yang melukai empat orang itu.
Tito khawatir, kesimpulan tanpa dasar justru akan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, utamanya di Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Saya tidak ingin rekan-rekan kita berkembang pada spekulasi yang tidak jelas, dihubungkan, dikaitkan, kemudian timbul spekulasi-spekulasi yang mencari dengan proyeksi masing-masing yang akhirnya menimbulkan keresahan," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2/2018).
Mantan Kapolda Metro Jaya itu menegaskan, polisi sedang mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan barang bukti untuk mengungkap motif pelaku. Tito yakin, secepat mungkin kasus itu akan terungkap dan menjadi terang.
"Polri tidak ingin berspekulasi dengan apa, mungkin ada motif design, apapun juga, tapi beranjak pada fakta hukum," jelasnya.
(Baca juga: Kapolri: Penyerang Gereja Lidwina Yogyakarta Terindikasi Paham Radikal)
Penyerangan terjadi pada Minggu 11 Februari kemarin, Suliyono masuk dari pintu gereja bagian barat, secara sporadis ia langsung menyerang salah satu korban, Martinus Parmadi Subiantoro. Sabetan senjata tajam mengenai punggung dan membuat jemaat lainnya berlarian menyelamatkan diri.
Tidak berhenti sampai disitu, selanjutnya pelaku masuk ke gedung utama gereja sembari mengayunkan pedang sehingga para jemaat juga membubarkan diri. Kemudian, pelaku berlari ke arah koor dan menyerang Romo Prier yang sedang memimpin Misa, pemuda itu terus membabi buta menyerang jemaah lainnya.
Parahnya lagi, pelaku mengayun-ayunkan senjata tajamnya itu ke arah Patung Jesus dan Bunda Maria di gereja tersebut. Beruntung secara sigap polisi langsung tiba ke lokasi untuk mengamankan pelaku yang lepas kontrol tersebut.
Aparat masih mencoba negosiasi meminta pelaku menyerahkan diri. Namun, pelaku justru menyerang petugas, terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan. Tak gentar dengan ancaman polisi, pelaku kembali menyerang dan mengenai tangan Aiptu Al Munir, sehingga terpaksa mengeluarkan tembakan yang mengenai bagian perut pelaku.
(Qur'anul Hidayat)