Saat Dedi Mulyadi Sarankan Dalang Wayang Golek Live di Medsos

Mulyana, Jurnalis
Rabu 21 Februari 2018 01:31 WIB
Dedi Mulyadi bertemu para dalang wayang golek. (Foto: Mulyana/Okezone)
Share :

KARAWANG – Sudah bukan rahasia lagi jika calon wakil gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sangat lekat dengan seni dan budaya Sunda. Salah satu kesenian daerah yang paling disukai Bupati Purwakarta dua periode itu adalah bermain wayang. Dedi bahkan terkenal sebagai salah seorang dalang wayang golek.

Kedekatan dengan dunia perwayangan tersebut membuat Dedi Mulyadi menerima undangan dari Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Karawang.

Bertemu Dedi Mulyadi, membuat para dalang tidak membuang kesempatan untuk mencurahkan isi hati. Terlebih lagi para dalang juga mengetahui bahwa pasangan Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar 2018 adalah Deddy Mizwar juga penggemar wayang golek.

Ketua Pepadi Kabupaten Karawang Dasa Wibiksana mengungkapkan isi hatinya kepada salah satu kader terbaik Nahdlatul Ulama (NU) itu. Menurut dia, kesenian wayang kini mulai ditinggalkan generasi muda. Hal itu membuat para dalang merasa khawatir bahwa mata pencarian dan kesenian wayang golek yang dibanggakan di Jabar menjadi punah.

"Kita tahu wayang golek sebagai seni tradisional Sunda ini mulai ditinggalkan generasi muda. Saya tahu akang punya gagasan tentang kelangsungan wayang golek ini ke depan," katanya, di Karawang, Selasa 20 Februari 2018.

(Baca: Dedi Mulyadi Tertidur Pulas di Bangku Warteg Usai Keliling Kampung)

Mendengar curahan hati para dalang, Dedi lantas memberi saran. Salah satunya, terkait pementasan. Dedi berpendapat, durasi cerita wayang bisa dipersingkat demi meraih simpati generasi muda. Manajemen pertunjukan juga perlu diperhatikan agar alur cerita dan kawih Sunda yang dipadatkan tak kehilangan esensi inti.

"Biasanya mulai Pukul 22.00 WIB dan selesai Pukul 03.00 WIB. Nah, bagaimana kalau ini diubah, mulai Pukul 20.00 WIB, maksimal sampai Pukul 23.00 WIB," saran pria yang identik dengan ikat kepala khasnya itu.

Lebih jauh Dedi Mulyadi berpesan kepada para nayaga (penabuh gamelan). Ia menuturkan, gamelan pengiring pertunjukan harus bisa menjadi perhatian khusus, karena bisa membawa kedamaian jiwa saat masyarakat tengah menonton pertunjukan wayang golek.

"Ini mah otokritik dan masukan ya. Lihat bagaimana gamelan wayang kulit dari Jawa itu diperhatikan betul, bahan pembuatannya, saat membuatnya, sampai kebersihan dan tata letaknya. Saya lihat para nayaga gamelan Sunda kurang memperhatikan itu. jiwa kebudayaan dalam gamelan itu agar hidup," ujarnya.

(Baca: Akan Ada Sawah Abadi di Jawa Barat Jika Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi Memimpin)

Bahkan, Dedi meminta kepada para dalang untuk mengikuti tren informasi dan komunikasi masa kini. Dedi secara spesifik meminta para dalang untuk memanfaatkan media sosial.

"Coba live pakai social media. Itu yang nonton banyak. Saya sering coba pakai Facebook, sebarannya bisa jutaan. Saya melihat, sebenarnya ada kerinduan dari masyarakat kita terhadap seni tradisi," pungkasnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya