ADEN - Arab Saudi dan musuhnya dalam konflik di Yaman, kelompok Houthi dilaporkan melakukan pembicaraan rahasia untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama tiga tahun di Yaman. Perang tersebut telah menimbulkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia dengan jutaan orang terkena dampak dan mengalami kekurangan air, makanan dan tenaga listrik.
BACA JUGA: PBB Meradang, 683 Anak Jadi Korban Perang di Yaman
Pertemuan tersebut diungkap oleh dua diplomat dan dua pejabat Yaman yang tidak mau disebutkan namanya kepada Reuters. Mereka mengatakan bahwa Juru Bicara Kelompok Houthi, Mohammed Abdul-Salam telah melakukan komunikasi langsung dengan pejabat Arab Saudi di Oman dan membahas solusi komprehensif terkait konflik di Yaman.
"Ada konsultasi antara Houthi dan Saudi, tanpa perwakilan pemerintah yang diakui secara internasional, dan jelas bahwa ada keinginan dari Houthi dan koalisi untuk mencapai kesepakatan komprehensif," kata salah seorang diplomat sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (16/3/2018).
Kedua sumber diplomat mengatakan pembicaraan itu telah berlangsung selama sekira dua bulan dan bertujuan untuk menyusun sebuah kerangka kera untuk sebuah resolusi yang bertepatan dengan kedatangan utusan PBB yang baru, Martin Griffiths. Mantan diplomat Inggris itu mulai bekerja sebagai utusan PBB di Yaman pada Minggu pekan ini.