JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyyah membuat lima kesepakatan. Lima kesepakatan menyangku kemaslahatan kehidupan berbangsa dan bernegara itu untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Lima kesepakatan itu diteken Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj dan Ketua PP Muhammadiyyah Haedar Nashir di Gedung PBNU, di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (23/3/2018).
Poin pertama dalam kesepakatan itu, PBNU dan PP Muhammadiyyah konsisten mengawal konsensus para pendiri bahwa Pancasila dan NKRI adalah bentuk final dalan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman etnis suku, golongan, agama yang tetap harus dijaga dalam bingkai persatuan dan kesatuan bangsa," kata Said Aqil Siroj di Gedung PBNU.
Kedua, PBNU dan PP Muhammadiyyah memastikan akan proaktif dalam peningkatan taraf hidup dan kualitas hidup warga yang mengedepankan pendidikan dan karakter akhlakul karimah dan penguatan basis basis ekonomi keumatan, serta juga peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.