SAO PAULO – Mantan Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, akhirnya menyerahkan diri kepada polisi pada Sabtu 7 April. Pria berusia 72 tahun itu sebelumnya menolak dipenjara meski sudah divonis hukuman kurungan 12 tahun oleh pengadilan pada Kamis 5 April.
Pengadilan lantas memerintahkan agar Lula segera menyerahkan diri selambatnya pada Jumat 6 April petang waktu setempat. Namun, pria kelahiran Caetes itu justru memilih menghabiskan malam di dalam markas serikat pekerja baja di Sao Paulo.
“Saya akan mematuhi perintah. Saya tidak kebal hukum. Jika saya tidak yakin pada hukum, saya tidak akan pernah mendirikan partai politik. Saya akan memulai revolusi,” ujar Luiz Inacio Lula da Silva kepada para pendukungnya sebelum digelandang polisi, melansir dari Reuters, Minggu (8/4/2018).
BACA JUGA: Segera Dipenjara, Mantan Presiden Brasil Diminta Serahkan Diri
Bentrokan sempat terjadi antara personel kepolisian dengan sejumlah pendukung Lula da Silva di luar markas serikat pekerja tersebut. Bangunan itu sangat bersejarah bagi Luiz Inacio Lula da Silva karena menjadi awal pergerakan politiknya dengan merintis serikat hingga mendirikan Partai Pekerja.
Para pendukung sempat menghalangi langkah Luiz Inacio Lula da Silva untuk meninggalkan gedung tersebut pada Sabtu siang. Ketua Partai Pekerja, Gleisi Hoffmann, akhirnya turun tangan untuk membujuk para pendukung guna membuka jalan bagi mobil yang ditumpangi Lula da Silva.
BACA JUGA: Divonis Penjara, Mantan Presiden Brasil Menolak Menyerahkan Diri pada Polisi