Terkait apakah pertemuan tersebut berkaitan langsung dengan penjaringan suara jelang Pilpres 2019, Ia menyambut hal itu sebagai langkah yang baik. Namun kata dia, apabila pertemuan itu memang memiliki tujuan untuk mencari dukungan menurutnya hal itu sudah terlambat.
"Ya saya nggak tau ya, nama
nya juga usaha mendapatkan dukungan dari mana-mana tapi ya mungkin agak sedikit terlambat sih, harusnya dari dulu-dulu dong. Jangan baru mau Pemilu kemudian mendekati dan kemudian berusaha meyakinkan. Kenyataannya apa yang sudah terjadi, sudah terjadi begitu," paparnya.
Gerindra sendiri kata Dia, selalu intensif bertemu dengan para ulama dan aktivis hal itu dilakukan bukan karena momen tertentu melainkan untuk mendapat masukan kepada Gerindra.
"Kalau kami intensif ya dalam melakukan komunikasi dengan ulama, dengan kiai dan PA 212, dengan aktivis 212 bukan satu ritual upacara gitu tapi memang kami sering berdialog dan mendapat masukan, mendapatkan saran, dan kami mendukung kegiatan itu, pada waktu 411 dan 212," jelasnya.
Fadli menepis bahwa pertemuan tersebut nantinya akan menjadi ancaman bagi partainya sebab pertemuan tersebut lebih mempertanyakan kriminasilas ulama yang tak kunjung tuntas diselesaikan.