JAKARTA – Aksi vandalisme dilakukan oknum anak muda marak terjadi di Jakarta. Kasus teranyar yang paling menyedot perhatian publik adalah aksi corat-coret dinding Underpass Kuningan-Mampang dan Underpass Matraman, Jakarta.
Sosiolog dari Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Musni Umar mengatakan, aksi vandalisme seperti mencorat-coret dinding Underpass Mampang-Kuningan, Jakarta Selatan saat sahur on the road (SOTR) disebabkan karena minimnya pembinaan yang dilakukan pemerintah terhadap para remaja atau generasi muda.
Menurut Musni, vadalisme itu merupakan bagian dari kenakalan remaja. Sebenarnya kasus vadalisme yang terjadi beberapa waktu lalu itu diawali dengan kegiatan baik yakni SOTR, namun kemudian berubah pada aksi negative vandalisme.
"Penyebabnya, aparatur pemerintah lalai membimbing, menyadarkan, dan mencerahkan mereka. Kedua, tidak ada pogram pembinaan generasi muda yang berkesinambungan," kata Musni saat berbincang-bincang dengan Okezone, Selasa (5/6/2018).
Vandalisme di dinding underpass (Antara)
Karena tidak ada sentuhan bimbingan dari pemerintah, akhirnya para remaja yang cenderung labil itu mencari kegiatan alternatif untuk menarik simpati pemerintah maupun masyarakat. Dan SOTR adalah kegiatan yang dipilih remaja karena kebetulan waktunya dini hari.