Kebiasaan warga sekitar mendapatkan uang melalui para pelintas menurut Suparto (60, yang sudah lebih lima tahun menjadikan mengemis sebagai penghasilan sampingan itu berawal dari sebuah mitos.
Mitos tersebut bermula dari kecelakaan maut yang menimbulkan banyak korban ketika mobil yang sarat penumpang terjun ke sungai. Arwah korban kemudian berkeliaran dan mengganggu mereka yang melewati jalan tersebut.
Sejak itu, dan tidak diketahui secara pasti kapan dimulai, pengendara mobil yang akan melewati jembatan Kali Sewo memberikan sesuatu dan biasanya dalam bentuk uang agar tidak diganggu, aman dan bebas dari kecelakaan.
Lama kelamaan, kebiasaan yang hanya dilakukan segelintir orang itu berubah menjadi tradisi dan dilakukan setiap hari, sehingga menjadi penghasilan sampingan warga sekitar yang sebagian besar adalah petani.