ADDIS ABABA – Perdana Menteri Ethiopia selamat dari serangan granat yang terjadi di kampanye besar-besaran untuk mendorong reformasi politik dan ekonomi serta perjanjian damai dengan musuh abadi mereka, Eritrea pada Sabtu.
Diwartakan Reuters, Minggu (24/6/2018), Abiy yang baru menjabat selama tiga bulan sebagai PM Ethiopia terlihat dibawa pergi oleh para pengawalnya beberapa saat setelah ledakan. Serangan itu terjadi sesaat setelah Abiy menyelesaikan pidatonya di depan puluhan ribu orang di Alun-Alun Meskel di pusat Ibu Kota Addis Ababa.
Berbicara di televisi tak lama setelah ledakan dan masih mengenakan kaos hijau yang dikenakannya pada kampanye, Abiy mengatakan serangan itu adalah "upaya oleh kekuatan yang tidak ingin melihat Ethiopia bersatu."
Polisi mengatakan enam tersangka telah ditahan, tanpa memberikan rincian, sementara media pemerintah mengatakan sembilan pejabat polisi, termasuk wakil komisaris Komisi Polisi Addis Ababa telah ditahan atas kegagalan pengamanan tersebut.
Menteri Kesehatan Amir Aman mengatakan, sejauh ini diketahui satu orang tewas dan 156 lainnya terluka akibat ledakan. Delapan di antara korban terluka berada dalam kondisi kritis.
(Rahman Asmardika)