SAO PAULO – Konglomerat pertambangan dan minyak bumi Brasil yang pernah menjadi orang terkaya di Negeri Samba, Eike Batitsta dijatuhi hukuman penjara 30 tahun terkait penyuapan gubernur Rio de Janeiro. Vonis terhadap Batista menambah panjang daftar pengusaha dan politisi yang dipenjara atas kasus suap dan korupsi di Brasil.
Batista dinyatakan bersalah atas suap sebesar USD16,5 juta yang dibayarkan kepada mantan Gubernur Rio de Janeiro, Sergio Cabral, yang juga dinyatakan bersalah dalam kasus ini.
BACA JUGA: Dikeluarkan dari Penjara, Raja Minyak Brasil Berstatus Tahanan Rumah
Dari suap tersebut, perusahaan Batista mendapatkan beberapa kontrak negara, termasuk kontrak yang memberikan konsorsiumnya hak untuk mengelola Stadion Maracana di Rio di mana final Piala Dunia 2014 digelar.
Suap tersebut juga dikaitkan dengan konstruksi fasilitas pelabuhan Açu senilai USD3,7 miliar.
Jaksa penuntut mengatakan, Batista membayar seperempat suap kepada Cabral secara tunai dan sisanya dalam saham perusahaan minyak yang dipimpin negara Petroleo Brasileiro SA, perusahaan tambang Vale SA dan perusahaan minuman Ambev SA.
BACA JUGA: Miliarder Brasil Jadi Target Polisi
Putusan yang dibacakan pada Selasa, merupakan dakwaan korupsi keenam terhadap Cabral yang telah dijatuhi hukuman penjara lebih dari 120 tahun.
Enam tahun lalu, Batista yang memiliki kekayaan bersih melebihi USD30 miliar dan masuk di antara 10 orang terkaya dunia menurut majalah Forbes. Pria berusia 61 tahun itu bahkan pernah mengumumkan bahwa dia akan segera menjadi orang terkaya di dunia.
(Rahman Asmardika)