Begini Kronologi Kebakaran Padang Savana di Taman Komodo

Antara, Jurnalis
Jum'at 03 Agustus 2018 11:52 WIB
Ilustrasi Pulau Komodo (foto: Shutterstock)
Share :

KUPANG - Padang rumput atau savana di Taman Nasional Komodo, tepatnya di wilayah Gililawa, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terbakar pada Kamis 2 Agustus 2018 malam.

"Kejadiannya (kebakaran hutan savana) di Gililawa," kata Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Budi Kurniawan ketika dihubungi.

Dia menjelaskan, belum dipastikan berapa luas lahan yang terbakar, namun lahan yang terbakar merupakan hutan yang didominasi padang rumput atau savana.

Budi menyatakan, kejadian itu diketahui bermula dari adanya laporan seorang pemandu wisata sekira pukul 18.15 Wita.

 

Pihaknya langsung merespon dengan mengerahkan petugas dari Res Loh Sebita dan Res Padar untuk melakukan pemadaman.

Selanjutnya, menyusul tim pemadam kebakaran Balai TN Komodo yang terdiri dari 30 orang yang dikerahkan dari Labuan Bajo menuju tempat kejadian sekitar Pukul 22.00 Wita.

"Kami langsung meminta pemandu wisata yang memberikan informasi untuk mendata pengunjung yang terakhir turun dari bukit yang merupakan lokasi terjadinya kebakaran dan menahan mereka," katanya.

Budi menjelaskan, tim pemadaman segera melakukan upaya pemadaman api, sedangkan empat orang melakukan pemeriksaan terharap awak kapal dan pemandu yang diduga sebagai pelaku penyebab terjadinya kebakaran.

Para petugas telah menyita KTP pemandu dan nahkoda serta dokumen-dokumen kapal untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Hasil pemeriksaan sementara diduga penumpang kapal 'Indonesia Juara' sebagai pelaku terjadinya kebakaran," tegasnya.

Dia menambahkan, api baru bisa dinyatakan padam pada Jumat 3 Agustus, sekitar Pukul 03.15 Wita. Saat ini proses penyelidikan sementara dilakukan pihak Kepolisian Resor Manggarai Barat bersama-sama PPNS Gakkum.

(Fiddy Anggriawan )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya