Duterte, presiden pertama Filipina yang mengunjungi Israel, mendapat sambutan hangat dari pemerintah Israel. Di antara agenda lawatannya adalah penjualan senjata ke Filipina.
Duterte dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyaksikan penandatanganan tiga kerjasama dalam bidang perdagangan, sains dan layanan perawatan.
Netanyahu menyoroti persahabatan lama kedua negara, bagaimana Filipina menampung para pengungsi Yahudi setelah Perang Dunia Kedua dan menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang mendukung pendirian Israel. Netanyahu mencatat bagaimana dalam beberapa tahun terakhir ini warga Filipina yang menjadi perawat kesehatan membantu warga lansia di Israel, termasuk ayah kandung Netanyahu.
Duterte menyampaikan terima kasih kepada Israel yang telah menerima 28.000 pekerja Filipina dan membantu negaranya pada saat membutuhkan.
(Rachmat Fahzry)