Korban Gempa Lombok Masih Membutuhkan Air Bersih

Puteranegara Batubara, Jurnalis
Rabu 19 September 2018 19:26 WIB
Share :

JAKARTA - Setelah diterpa bencana alam gempa bumi, sampai saat ini masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih membutuhkan bantuan berupa sembako dan air bersih. Pasalnya, korban gempa tersebut masih banyak yang harus tinggal di tempat pengungsian.

Diketahui, Lombok beberapa kali terjadi gempa secara terus menerus selama sebulan. Tercatat hingga 9 September 2018 lalu, ada 2.036 gempa yang terjadi baik yang berskala kecil maupun besar ataupun yang hanya bersifat susulan.

Akibat gempa tersebut, ada 542 jiwa yang meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, korban meninggal terbesar berada di Lombok Utara yakni sekitar 82,8%. Sementara untuk korban luka-luka tercatat 1.584 jiwa mengalami luka-luka. Angka korban luka-luka terbesar berada di Lombok Utara yakni sekitar 52%.

Para korban itu juga masih banyak yang masih trauma kembali ke rumah usai bencana alam yang menimpanya. Mereka takut masih adanya gempa susulan yang terjadi. Warga pun mengaku masih mengharapkan bantuan dari banyak pihak, terutama bantuan sembako dan kebutuhan tinggal seperti terpal dan kelambu.

Selain sembako, warga di sana juga masih membutuhkan air bersih, setelah gempa yang datang bertubi-tubi menyababkan longsor di sekitaran wilayah kaki Gunung Rinjani. Longsor tersebut, selain menimbun rumah, juga menutup beberapa akses warga.

Dengan adanya fakta itu, elemen pemuda yang tergabung dalam Tagana Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menyalurkan sejumlah bantuan kepada korban gempa bumi di Lombok.

"Total bantuan yang dikumpulkan oleh sahabat-sahabat PMII sebesar Rp716 juta, harus dipastikan terdistribusikan secara efektif dan bermanfaat bagi masyarakat di Lombok," kata Ketua Umum PB PMII, Agus Mulyono Herlambang, Jakarta, Rabu (19/9/2018).

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya