Rompong Aldi pun kian hanyut sampai ke tengah lautan. Warga RT 1, Desa Lansa, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara itupun hanya bisa pasrah terhadap nasib yang menimpanya. Selama seminggu hanyut, Aldi bertahan hidup dengan persediaan bahan makanan yang ada dalam rompong.
"Bahan makanan yang ada sejak pertama tali putus hanya bertahan seminggu, selanjutnya saya memancing ikan terus, pernah makan ikan mentah, ikan bakar, ikan rebus," tutur Aldi.
Selain ikan mentah Aldi minum air laut yang diperasnya dengan menggunakan kaos miliknya dan juga dari air hujan yang ditampungnya.
Sebelum Aldi ditemukan oleh kapal berbendera Panama pada 31 Agustus 2018, banyak kapal-kapal yang lewat, dari setiap kapal yang lewat Aldi selalu meminta pertolongan, namun sayangnya tidak mendapat respons. Lucunya penyebab tidak adanya respons karena Aldi meminta pertolongan lewat Handy Talkie (HT) dengan menggunakan Bahasa Indonesia.
"Panggil kapal itu lewat HT, teriak tolong tapi tidak ada respons, mungkin karena beda bahasa," ucap Aldi sembari tertawa.
Untungnya saat kapal berbendera Panama lewat, Aldi teringat pesan temannya yang mengatakan kalau ada kapal besar lewat teriak saja HELP, Aldipun menerapkannya dan berhasil, kapal yang sudah melewati Aldi sejauh 1 Mil itu akhirnya berbalik arah. Sebelumnya teriakan Aldi tidak mendapat respon karena hanya meneriakkan kata tolong dan melambaikan kaos ke kapal tersebut.