JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal DPP Perindo, Debora Debby Wage, menyayangkan kasus korupsi Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar bersama sejumlah pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Cianjur yang diduga melakukan pemerasan terhadap kepala sekolah SMP di Cianjur.
Menurutnya, perilaku koruptif yang dilakukan sang bupati sangat menyedihkan. Pasalnya hal itu sangat merugikan banyak siswa di Cianjur.
"Saya sedih membayangkan anak-anak SMP yang jadi korban dari gaya koruptif bupati," kata Debby kepada Okezone, Sabtu (15/12/2018).
Terkait kasus itu, banyak warga yang merayakan OTT KPK tersebut dengan berbondong-bondong tumpah ruah di alun-alun Cianjur merayakan penangkapan itu. Menurut Debby, perayaan itu merupakan sebuah pesan dari rakyat khususnya warga Cianjur.
"Ini rasanya pertama kalinya bupatinya ditangkap, rakyatnya berpesta. Saya rasa sudah jelas pesan apa yang ingin disampaikan rakyat pada pimpinannya," ungkapnya.
Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI dari partai Perindo untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat III (Kota Bogor dan Cianjur) itu juga menegaskan bahwa KPK harus mengusut tuntas kasus tersebut. Ia meminta KPK semaksimal mungkin memberantas perilaku korupsi di Cianjur.
"Buat saya, sungguh tak bisa diterima akal sehat korupsi di Cianjur. Apa yang terjadi di Cianjur harus dituntaskan KPK. Bongkar semua KPK korupsi di sana," tukasnya.
Seperti diketahui dalam OTT tersebut KPK mengamankan Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar dan menetapkannya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pemotongan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan Kabupaten Cianjur Tahun 2018.
(Baca Juga : Korupsi Dana Pendidikan, Perindo: Bupati Cianjur Lecehkan Cita-Cita Presiden Jokowi!)
Selain Irvan, KPK juga menetapkan tiga tersangka lain, yakni Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Cianjur, Cecep Sobandi (CS); Kepala Bidang SMP di Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, Rosidin (Ros); dan kakak ipar Bupati Cianjur, Tubagus Cepy Sethiady (TCS).
(Baca Juga : Ribuan Orang Syukuran Pasca-OTT Bupati Cianjur)
(Erha Aprili Ramadhoni)