Masruroh menjelaskan, Program Hot Deals bukan merupakan program banting harga. Tapi, bertujuan menggunakan kapasitas yang harusnya tidak terpakai (idle capacity), menjadi hal yang bermanfaat. Idle capacity ini akan dijual dengan harga yang sangat menarik. Dan melibatkan berbagai industri yang ada di Kepri.
"Kita hanya memanfaatkan slot kosong. Dimana pada weekday wisman cenderung sepi. Ini yang kita manfaatkan dengan cara memberikan penawaran harga yang tidak bisa mereka tolak," pungkas Masruroh.
Menteri Pariwisata Arief mengatakan, Program Hot Deals merupakan langkah strategis untuk menggenjot kunjungan wisman ke Indonesia. Terbukti program tersebut sukses besar di Kepri.
"Pemilihan Kepri sangat tepat. Karena posisinya yang strategis berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Selain itu Kepri memiliki aksesibilitas sangat baik, kalangan industrinya juga sangat aware terhadap kunjungan wisman. Belum lagi atraksi sudah banyak tersedia. Saya yakin tahun depan Program Hot Deals akan mengulang suksesnya," ujar Menpar Arief Yahya.
(Risna Nur Rahayu)