Evakuasi korban tsunami di Banten (Rasyid/MNC)
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebut, dari data sementara dampak bencana tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda hingga Senin 24 Desember 2018 pukul 17.00 WIB, tercatat 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang mengungsi.
View this post on Instagram
Pahrully, salah satu warga yang tengah berlibur di Pantai Anyer, Banten menceritakan detik-detik tsunami dan gelombang pasang di lokasi tempatnya berlibur. .. Diceritakan, sebelum terjadinya tsunami dan gelombang pasang, Gunung Anak Krakatau mengeluarkan gemuruh dan memuntahkan lava pijar yang menurutnya tidak biasa. Fenomena itu pun ia abadikan dalam akun Instagram pribadinya @Pahrully. Dalam unggahan tersebut diceritakan bahwa warga lainnya berbondong mengamati aktivitas Gunung Anak Krakatau menggunakan teropong di planetarium setempat. .. "Sejak sore gunungnya sudah memuntagkan lavanya, mas. suara gemuruh seperti tumbukan berkali-kali sejak Sore," jelasnya kepada Okezone, Minggu (23/12/2018). .. Ia melanjutkan, saat sore hari, seiring dengan aktivitas gunung yang makin besar, air laut pun naik dengan ketinggian yang tidak biasa. "Kami dan teman-teman dari planetarium sempat melihat dengan teleskop jarak jauh foto gunung tersebut yang sudah meluapkan lavanya sejak sore. Menjelang malam, semakin terlihat warna merah letupannya," imbuhnya. .. "Menjelang pukul 9 malam, ketinggian air sudah tidak masuk akal. Ketinggian laut ke vila tempat kita tinggal mencapai kurang lebih dua meter tapi menjelang pukul 9 malam, luapan ombak hingga masuk ke dalam lantai 1 villa tempat kami tinggal.," ungkapnya. .. Bukan cuma air laut, batu karang dan sampah pun naik hingga villa tempatnya menginap. Bahkan mobil miliknya pun terendam. Warga pun panik dan mencari tempat yang lebih tinggi, yakni ke rumah warga. #News #TauCepatTanpaBatas
A post shared by Okezone.com (@okezonecom) on Dec 23, 2018 at 2:46am PST
Sutopo menjelaskan, kerugian fisik akibat tsunami meliputi 681 unit rumah rusak, 69 unit hotel dan villa rusak, 420 unit perahu dan kapal rusak, 60 unit warung dan toko rusak, dan puluhan kendaraan rusak.
(Salman Mardira)