BEIRUT – Uni Emirat Arab (UEA) siap untuk membuka kembali kedutaan besarnya di Damaskus, Suriah pada Kamis. Langkah UEA itu akan menjadi sebuah dukungan diplomatik yang besar bagi Presiden Bashar al Assad karena datang dari salah satu negara Arab yang dahulu menjadi pendukung oposisinya.
Kedutaan UEA di Damaskus telah ditutup sejak bulan-bulan awal konflik di Suriah pecah pada 2011.
Masih belum ada komentar resmi dari para pejabat di UEA. Catatan informasi dari Pemerintah Suriah yang disebarkan kepada jurnalis yang meliput acara pembukaan menyebutkan bahwa gedung kedutaan itu terletak di Distrik Abu Rummaneh, Damaskus. Demikian diwartakan Reuters, Kamis (27/12/2018),
UEA adalah salah satu negara yang mendukung kelompok pemberontak yang bertempur dengan pasukan pemerintah Suriah, meski dukungannya lebih kecil dibandingkan Arab Saudi, Qatar dan Turki.
Hampir delapan tahun sejak konflik dimulai, Assad telah memulihkan kendali atas sebagian besar Suriah dengan dukungan penting dari Rusia, Iran, dan kelompok-kelompok yang didukung Iran seperti Hizbullah Lebanon.
Awal bulan ini, Presiden Sudan Omar al-Bashir menjadi kepala negara Arab pertama yang mengunjungi Damaskus sejak awal konflik Suriah. Liga Arab menangguhkan keanggotaan Suriah pada 2011.
Parlemen Arab awal bulan ini menyerukan Suriah untuk kembali dimasukkan ke dalam keanggotaan, memperkuat seruan yang telah disampaikan oleh media Mesir dalam beberapa bulan terakhir. Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit, pada April mengatakan bahwa keputusan untuk menangguhkan keanggotaan Suriah diambil secara "tergesa-gesa".
(Rahman Asmardika)