(Baca juga: Hoaks Surat Suara Tercoblos Jadi Ajang Saling Lapor)
“Terhitung bulan Desember 2018, jumlah akun anonim bertambah lebih dari 100 persen dari jumlah di 2017. 10 persen di antaranya dilakukan sidik, selebihnya dilakukan proses pemblokiran, monitoring dan pendalaman,” terangnya.
Menurut Gatot, salah satu faktor pendukung penyebaran hoaks karena meningkatnya jumlah gawai yang dimiliki masyarakat Indonesia. Jumlahnya 174 juta gawai, 143 di antaranya tersambung internet.
“Karena masyarakat kita kalau tidak salah itu ada 174 juta gadget di tangan masyarakat kita. Data terakhir 143 juta itu terhubung dengan internet, nah mereka bisa mengakses apa saja. Nah bagaimana mereka meyebarkan hoaks? Mereka menggunakan akun-akun asli, atau akun semi anonim, atau anonim,” ucapnya menyimpulkan.
(Qur'anul Hidayat)