Alphyanto mengatakan, Indonesia akan sebisa mungkin menjalin kemitraan dengan negara-negara anggota Dewan Keamanan lainnya untuk mendorong dan selalu menempatkan isu Palestina dalam rangkaian pembahasan Dewan Keamanan.
BACA JUGA: Indonesia Calonkan Diri Jadi Anggota Dewan HAM, Akan Terus Perjuangkan Palestina di PBB
“Karena kalau kita sendirian tidak bisa. Di Dewan Keamanan, sehebat-hebatnya negara tidak bisa bekerja sendiri... Jadi kemitraan itu adalah salah satu prasyarat,” jelasnya.
Indonesia akan menjalankan perannya sebagai anggota Dewan Keamanan PBB selama dua tahun dan kemungkinan akan mendapatkan kesempatan untuk duduk sebagai ketua atau presiden Dewan Keamanan sedikitnya sebanyak dua kali, pada Mei 2019 dan pada September 2020. Kedua kesempatan ini akan digunakan untuk membawa isu prioritas nasional Indonesia seperti operasi penjaga perdamaian dan kontra terorisme. (dka)
(Angkasa Yudhistira)