10 Fakta Mengejutkan Keterlibatan Vigit Waluyo dalam Dugaan Pengaturan Skor

Avirista Midaada, Jurnalis
Jum'at 25 Januari 2019 08:22 WIB
Vigit Waluyo (tengah). (Ist)
Share :

SURABAYA – Usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Timur, Vigit Waluyo oleh tim Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola diperoleh sejumlah fakta-fakta yang mengejutkan. Berikut Okezone mencoba fakta-fakta di balik pemeriksaan Vigit di Mapolda Jawa Timur tersebut.

1. Meminta Maaf ke Publik

Vigit Waluyo tersangka dugaan pengaturan skor di persepakbolaan Indonesia akhirnya meminta maaf kepada publik Indonesia.

Permintaan maaf itu ia sampaikan saat menggelar konferensi pers usai diperiksa Tim Satgas Antimafia Bola, didampingi kedua pengacaranya.

"Dalam kesempatan ini pada rekan-rekan semua. Tentunya saya memohon maaf kepada masyarakat Indonesia," ujar Vigit.

2. Tak Ingin Kecurangan Terjadi Lagi

Melalui pengacaranya Muhammad Soleh, menyatakan kliennya tak ingin praktik kecurangan kembali terjadi di kancah persepakbolaan Indonesia.

"Tentu Pak Vigit ingin ada perubahan baik di kubu PSSI, ada perubahan terbaik pada Liga 1, 2, dan 3. Pak Vigit tidak berkeinginan lagi pada permainan skor, match setting itu juga sebaiknya kita selesaikan dan nanti dalam penyidikan pun akan diselesaikan semua tidak ada yang ditutup-tutupi sepanjang apa yang beliau tahu akan disampaikan," kata Soleh.

3. Satgas Antimafia Bola Kantongi Bukti Baru

Brigjen Krishna Murti, selaku Wakil Ketua Satgas Antimafia Bola mengakui telah mengantongi banyak bukti, termasuk bukti baru usai pemeriksaan Vigit Waluyo.

Namun, Krishna enggan membeberkan lebih detail bukti apa yang dimaksudnya. Pihaknya berdalih semua masih dalam pengembangan dan penyelidikan lebih lanjut.

"Kita sudah punya data untuk membongkar. Saat ini kisi-kisinya tinggal dua. Banyak sekali data yang kita punya terkait apa yang terjadi di Liga 2," ujar Krishna di Mapolda Jatim.

4. Ditahan karena Kasus Korupsi PDAM Sidoarjo

Meski nama Vigit menyeruak sebagai tersangka kasus dugaan pengaturan skor, ternyata ia ditahan di Lapas Kelas 1A Sidoarjo bukan karena pengaturan skor, melainkan karena kasus korupsi.

Vigit Waluyo dinyatakan bersalah oleh Mahkamah Agung (MA) dengan vonis hukuman pidana penjara 1 tahun 6 bulan dengan denda Rp50 juta subsider 3 bulan penjara.

Ia terbukti bersalah dalam kasus korupsi dana pinjaman PDAM Sidoarjo kepada Deltras Sidoarjo senilai Rp3 miliar pada 2010.

Vigit ditahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo pada 28 Desember 2018 usai menyerahkan diri diantar pihak keluarga.

5. Tantang PSSI Buka-Bukaan

Vigit Waluyo mengaku PSSI lebih mengetahui pertandingan mana yang sudah “diatur”. Ia bahkan menyatakan indikasi pengaturan pertandingan dan skor sudah dilakukan sebelum kompetisi dimulai. Namun ia menyerahkan keputusan dan wewenang tersebut kepada PSSI.

"Saya jelaskan sedikit bahwa kebetulan jawab itu ada di kubu PSSI sendiri. Artinya di dalam mereka (PSSI) yang lebih paham awal penjadwalan sampai eksekusinya," kata Vigit.

Vigit bahkan mengaku PSSI yang membuat jadwal pertandingan lebih mengetahui adanya pengaturan skor. "Dalam penjadwalan itu tampak sekali bahwa siapa yang bertanding di awal dan bertanding sampai pada penutupan terakhir itu biasanya mereka yang digadang-gadang untuk prestasi yang baik," katanya.

Namun, dirinya tak mau menyebut nama-nama siapa yang bermain dalam arus dugaan pengatur skor ini. "Saya kurang paham tentang itu," ucapnya.

6. Pernah Dimintai Tolong Eks Pengurus PSSI

Usai diperiksa Satgas Antimafia Bola, Vigit membeberkan dirinya pernah dimintai tolong Andi Darusaalam Tabussalam (ADT) sebagaimana acara pengakuan ADT di talk show.

Menurut Vigit, ADT pernah meminta tolong dirinya untuk membantu Kalteng Putra saat pertandingan babak delapan besar Grup A Liga 2. Namun, kala itu Kalteng Putra harus menyerah 3-1 dari Semen Padang.

"Itu betul sekali. Itu tidak bohong dia (Andi Darusaalam Tabussala) minta tolong ke saya untuk bantu memenangkan pertandingan Kalteng," tuturnya.

7. Sebut Liga 1 dan Liga 2 Sudah Diatur

Satu pernyataan kontroversial kembali muncul dari Vigit, ia mengisyaratkan bahwa pertandingan di Liga 1, Liga 2, hingga liga amatir hampir semua diatur.

"Katanya sih hampir semua dan match setting terjadi di Liga 1 termasuk di Liga 2. Mereka mengatur siapa yang juara di tahun ini," tuturnya.

Bahkan ia menyebut pengaturan pertandingan ini diduga juga melibatkan beberapa tim.

8. Setor Rp25 Juta ke Komite Wasit PSSI

Vigit Waluyo mengaku telah memberikan uang 'tip' ke beberapa pihak di PSSI sebesar Rp25 juta supaya timnya tak dikerjain wasit dan mengamankan timnya.

"Uangnya untuk memberikan kontribusi dari tekanan yang diberikan oleh beberapa pihak di PSSI. Jadi, kami berikan uang itu untuk menjamin agar kamu tidak dikerjai," tuturnya.

Meski demikian, pengelola tim PS Mojokerto Putra ini mengelak buka dikatakan menyuap oknum wasit dan terlibat pengaturan skor.

"Cuman memang kami menitipkan itu kepada Komite Wasit agar tetap dilindungi, agar tidak ada kontaminasi dari pihak lain," kata Vigit. Namun, ia membantah bila dirinya melakukan pengaturan skor.

9. Bantu 3 Tim dari Gangguan Wasit

Dalam pernyataannya Vigit mengaku turun tangan dalam memenangkan tiga tim di kasta Liga 2. Tiga tim ini yakni PS Mojokerto Putra (PSMP), PSS Sleman, dan Kalteng Putra.

"Klub yang dengan saya hanya PSMP Mojokerto Putra, kemudian Sleman (PSS) dengan Kalteng Putra juga. Mereka meminta saya membantu memenangkan pertandingan," tutur lelaki kelahiran Sidoarjo ini.

Entah kebetulan atau tidak, PSS Sleman berhasil menjuarai Liga 2 dan berhasil lolos otomatis ke Liga 1. Sementara Kalteng Putra juga berhasil, namun hanya PSMP yang gagal lolos ke Liga 1 musim 2019 ini.

10. Bantah Jika Mengatur Pertandingan Liga 1

Meski mengaku membantu tiga tim Liga 2 dan mengindikasikan adanya pengaturan pertandingan di kompetisi Liga 1. Vigit tampaknya berkilah terlibat di pengaturan pertandingan Liga 1 Indonesia.

(Baca Juga : Plt Ketum PSSI Harap Keterangannya Jadi Referensi Satgas Selesaikan Kasus Pengaturan Skor)

"Katanya sih hampir semua dan match setting terjadi di Liga 1 termasuk Liga 2," ucapnya.

(Baca Juga : Jadi Tersangka Mafia Bola, Vigit Waluyo Minta PSSI Buka-bukaan)

Tapi Vigit tak mengaku siapa yang terlibat dan hanya menyerahkan wewenang siapa-siapa aktornya ke PSSI.

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya