SALAMANCA – Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mendapat teror bom palsu dari geng penjahat yang memperingatkan dia agar menghentikan tindakannya terhadap pencurian bahan bakar minyak (BBM).
Sejak menjabat bulan Desember 2018, Lopez Obrador telah menyerukan perang terhadap pencurian minyak melalui jaringan pipa perusahaan minyak negara, Pemex. Para pencuri melibatkan para kartel obat-obatan terlarang dan pejabat korup. Aksi pencurian ini telah merugikan Meksiko sekitar USD3 miliar atau setara Rp41 triliun pada 2017.
Mengutip Daily Nation via AFP, paket bom disertai pesan yang ditulis di selembar sprei. Si pemberi pesan memperingatkan pemimpin sayap kiri untuk menarik pasukan dan pasukan keamanan lainnya dari negara.
Isi pesan juga menyerukan pembebasan tersangka yang telah ditangkap oleh pemerintah.
"Kalau tidak, aku akan mulai membunuh, bersama dengan orang-orang yang tidak bersalah," isi pesan itu yang ditandatangani oleh sebuah kelompok yang menamakan diri Puro Cartel Santa Rosa de Lima.
Baca: Sedikitnya 73 Tewas Akibat Ledakan Pipa Minyak Meksiko
Baca: Mantan Presiden Meksiko Disebut Terima Suap Rp1,4 Triliun dari Raja Narkoba El Chapo
Pesan bom diletakkan di dalam truk pikap di luar kilang. Pejabat setempat mengatakan bahwa paket itu memiliki banyak kabel putih, tapi semuanya palsu.
"tanda bahaya palsu," kata Tuan Lopez Obrador saat konferensi pers.
Juru Bicara Kepresidenan Jesus Ramirez mengatakan bahwa paket yang ditinggalkan di dalam truk tidak ada bahan peledak. Namun ia menekankan aksi terkait perang terhadap pencurian BBM, "Jelas ini terhubung dengan operasi pencurian bahan bakar."
(Rachmat Fahzry)