Human Rights Watch menyatakan para tahanan dibui "tanpa melalui proses yang menjadi haknya - tidak didakwa ataupun diadili - tidak diberikan akses ke pengacara ataupun keluarga."
Orynbek Koksybek adalah seorang etnik Kazakh yang selama berbulan-bulan berada di kamp.
"Saya menghabiskan tujuh hari di neraka di sana," katanya. "Tangan saya diborgol, kaki saya diikat. Mereka menjebloskan saya ke lubang. Saya mengulurkan kedua tangan dan melihat ke atas. Saat itu, mereka menyiram saya. Saya berteriak.
"Saya tidak ingat apa yang terjadi kemudian. Saya tidak mengetahui mengapa saya berada di lubang tetapi saat itu musim dingin dan cuaca sangat dingin. Mereka mengatakan saya seorang pengkhianat, bahwa saya memiliki dua kewarganegaraan, saya berutang dan memiliki tanah."
Tidak satu hal itu benar, katanya.
Seminggu kemudian Koksybek dibawa ke tempat lain dimana dia belajar bahasa dan lagu China. Dia diberitahu akan diizinkan pergi jika telah mengenal 3.000 kata.
"China menyatakannya sebagai kamp pendidikan kembali untuk mengajarkan orang. Tetapi jika mereka ingin mendidik, mengapa mereka memborgol orang?