Terdapat lebih dari satu juta orang Kazakh yang hidup di China. Setelah Uni Soviet bubar, ribuan orang pindah ke Kazakhstan yang kaya minyak, terdorong oleh kebijakan negara itu yang menarik perhatian kelompok Kazakh.
Sekarang, orang-orang itu merasa telah putus hubungan dengan kerabat mereka yang tetap tinggal di China.
Baca: Minimnya Respons Negara Muslim Terhadap Penindasan Etnis Uighur
Baca: PBB Klaim 1 Juta Minoritas Etnis Muslim Uighur Ditahan di Kamp-Kamp Politik China
Nurbulat Tursunjan uulu, yang pindah ke daerah Almaty pada 2016, mengatakan orang tuanya yang sudah lansia tidak bisa meninggalkan China dan datang ke Kazakhstan karena pemerintah mengambil paspor mereka.
Pengaju petisi lainnya, Bekmurat Nusupkan uulu, mengatakan kerabat di China takut berbicara di telepon atau di aplikasi pesan populer China, WeChat. Dan ketakutan mereka memang berdasar, katanya.
"Mertua laki-laki mengunjungi saya pada Februari 2018. Dari tempat saya, dia menelepon anak laki-lakinya di China, dia menanyakan keadaannya dan berbagai hal lain. Tidak lama kemudian anak laki-lakinya Baurzhan ditahan. Dia dikatakan telah menerima telepon dari Kazakhstan dua atau tiga kali dan kemudian dikirim ke kamp politik."