Dalam pengecekan yang dilakukan Katadata, ditemukan beberapa keanehan terkait dokumen rekening tersebut. Yang paling kentara adalah kesalahan penulisan nama bank. Seharusnya nama bank adalah Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited. Namun dalam dokumen yang tersebar tertulis Shangai dan bukanlah Shanghai.
Pengecekan pun berlanjut dengan melakukan transfer ke nomor rekening yang tercantum dalam dokumen, namun ditolak dengan notifikasi bahwa informasi bank penerima tidak ditemukan.
Customer Support HSBC pun menjelaskan bahwa swift code atau kode bank yang dicantumkan dalam daftar transfer salah. Seharusnya transfer untuk ke Bank HSBC Hong Kong menggunakan swift code HSBCHKHHHKH bukan HSBCHKHHEDB.
"Satu bank di satu negara kodenya harusnya sama, tidak berbeda," kata petugas HSBC yang dihubungi Katadata.
KPK pun melakukan penelusuran terkait laporan Progres 98 yang menyebut adanya rekening Jokowi di luar negeri yang tidak dilaporkan tersebut. Wakil Ketua KPK saat itu, Adnan Pandu Praja pun menyatakan tidak ada satu pun rekening di luar negeri atas nama Joko Widodo.
"Terkait rekening di luar, tidak ada satu pun rekening di luar negeri atas nama Jokowi," kata Adnan di KPK, Jakarta, Selasa (14/10/2014).