Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di AS (CDC) mengatakan bahwa merokok adalah penyebab utama penyakit dan kematian yang paling dapat dicegah, dengan sekitar setengah juta orang meninggal karena kondisi yang berkaitan dengan kebiasaan merokok setiap tahun.
Menurut data WHO, tembakau adalah produk yang setiap tahun mengakibatkan lebih dari 7 juta kematian dan kerugian ekonomi sebesar US$ 1,4 triliun, dihitung dari biaya perawatan dan hilangnya produktivitas karena kehilangan hari kerja.
Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan India. Peningkatan konsumsi rokok berdampak pada makin tingginya beban penyakit akibat rokok dan bertambahnya angka kematian akibat rokok.
Tahun 2030 diperkirakan angka kematian perokok di dunia akan mencapai 10 juta jiwa dan 70% di antaranya berasal dari negara berkembang.
Data Kementerian Kesehatan lebih dari 60 juta penduduk di Indonesia adalah perokok aktif.
Dari jumlah tersebut, kebanyakan perokok aktif berasal dari kalangan anak-anak usia 10 sampai 18 tahun.
Jumlah perokok anak-anak dan remaja ini bahkan mengalami kenaikan 8,8 persen pada tahun 2016, dan semakin bertambah tiap tahunnya.
(Rachmat Fahzry)