TKP Ismi digigit ular berbisa (Foto: Balipost)
Ular beracun tersebut diduga datang dari semak-semak yang berada di belakang kamar korban. Mengetahui di kawasan itu terdapat ular, Ibrahim pun mencari ular tersebut.
“Setelah ditangkap, saya tanya ke ibu keponakan saya, ular ini mau diapakan. Katanya, jangan dibunuh, biarin saja hidup, karena waktu itu keponakan saya tidak ada terlihat sakit,” katanya.
Ibrahim mengatakan, ular yang diduga menyebabkan tewasnya bocah kelas VI SD Negeri 7 Gianyar ini berukuran sebesar jari telunjuk, dengan panjang sekitar 50 centimeter, dan berwarna hitam. Dikatakan setelah ditangkap ular itu dimasukan ke botol, lalu dibuang ke Tukad Pakerisan.
Usai membuang ular itu pada Rabu pagi keponakanya menunjukan gejala sakit. Setelah itu, merekapun membawa korban ke rumah sakit swasta terdekat. Namun nahas, nyawa keponakannya itu tidak tertolong.