"Sempat diberi pertolongan oleh dokter, tapi keponakan saya tidak selamat,” katanya.
Menurut Ibrahim, korban telah dipulangkan ke kampung halaman ayahnya di Jembrana untuk dimakamkan sekitar pukul 09.00 Wita.
Sementara itu direktur RS Famili Husada dr. Made Koen Virawan menerangkan terkait laporan kronologis yang ia terima, bahwa pasien Ismi Nursaubah datang ke RS Famili Husada Rabu pagi sekitar pukul 05.30 wita. Dikatakannya, kala itu korban sudah dalam keadaan syok.
“Dikira anaknya biasa saja karena masih bisa lari-lari, setelah itu kondisinya menurun, lemas, kemudian baru diantar ke RS jam setengah enam pagi,” katanya.
Setiba di rumah sakit, kondisi korban semakin memburuk. Pihaknya pun langsung memberikan penanganan, namun tidak berhasil, hingga akhirnya meninggal. "Korban sudah kritis di sel darah merah, coba dari setengah 4 dibawah akesini kan langsung di kita tangani," katanya.
(Angkasa Yudhistira)