Sejumlah penerbangan diarahkan melalui Mumbai di Pantai Barat India sehingga mereka bisa mengarah lebih ke selatan dan menghindari ruang udara Pakistan.
"Civil Aviation Authority of Pakistan secara resmi menutup ruang udaranya hingga ada pemberitahuan lebih lanjut," sebut otoritas penerbangan sipil Pakistan dalam unggahan di linimasa Twitter.
Mark Martin, pendiri dan pemimpin eksekutif perusahaan konsultan Martin Consulting India, mengatakan setidaknya 800 penerbangan menggunakan koridor udara India-Pakistan per hari, sehingga penutupan ruang udara akibat bentrokan militer India-Pakistan ini "sangat kritis".
"Anda tidak bisa terbang di atas China, sehingga Anda harus terbang di atas Pakistan dan India untuk ke Asia Tenggara dan Australia. Kebanyakan penerbangan yang menuju Bangkok dan Singapura kini harus terbang di atas Iran dan kemungkinan lantas mengambil rute baru," katanya.