Menurut informasi yang didapatnya, sejak Siti ditangkap otoritas Malaysia pada 2017 lalu, seluruh perangkat diplomasi bekerja dengan ujung tombak di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Prananda berujar, bila ada yang nyinyir dengan pembebasan Siti Asiyah tersebut, maka putut dipertanyakan kualitas nasionalismenya.
"Kalau ada yang bilang ini pencitraan, masak Malaysia disuruh mengangkat citra Jokowi. Inilah pikiran-pikiran sempit dan mengada-ada hanya karena tidak suka dengan kesuksesan dan prestasi Jokowi,’’ tandas Prananda.
Politisi NasDem itu menuturkan, pembebasan Siti Aisyah hanyalah salah satu dari keberhasilan upaya diplomasi premium pemerintahan Presiden Jokowi. Berkat diplomasi berkualitas pemerintahan Jokowi pula dalam empat tahun terakhir ratusan warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri bisa dibebaskan dari ancaman hukuman mati.
"Sepanjang tahun 2018 saja terdapat 278 WNI telah dibebaskan dari ancaman hukuman mati," ungkap Prananda mengutip data Kemenlu.
(Baca Juga: Siti Aisyah Temui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan)