Mobil Mogok, Dosen FKIP Unsyiah Selamat dari Penembakan di New Zealand

Windy Phagta, Jurnalis
Sabtu 16 Maret 2019 21:39 WIB
Suasana Penembakan di New Zaeland (Foto: Reuters)
Share :

Bukan hanya itu, anak-anaknya juga tiba-tiba enggan untuk berangkat sekolah pada hari Jumat itu. Terlebih pagi itu hujan. "Suami saya juga sakit, jadi tinggal di rumah. Tidak bisa ke masjid." katanya.

Hanya Dian yang keluar rumah menuju kampus menggunakan bus. Bahkan menjelang siang, ia sempat berbelanja di supermarket. "Saya tiba di rumah sudah pukul 1.40 pm, tepat di saat kejadian." katanya.

Berselang menit kemudian, ia baru mendapatkan kabar tentang penembakan teroris di Masjid An Noor, Christchurch. Pesan itu masuk melalui grup WA Persatuan Pelajar Indonesia Canterbury yang mendata nama-nama warga Indonesia dan keadaannya. Dari grup itu juga ia mengetahui kondisi warga Indonesia yang berada di lokasi kejadian.

"Ada student yang selamat dari pembantaian. Wallahu a'lam bagaimana cara mereka bisa selamat dari berondongan peluru, karena kita yakin, semua peluru sudah ada alamatnya," ujar Dian yang saat ini menempuh pendidikan di University of Canterbury, School of Teacher Education.

Setelah pembantaian terjadi, sekolah dan kampus dikunci. Para siswa dan mahasiswa dilarang keluar hingga situasi aman. Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris ini, mengaku bersyukur sebab di saat kejadian ia dan keluarganya berada di rumah. Ia turut berduka cita banyak jamaah masjid yang menjadi korban.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya