Pada 1970, Wedana Karangpandan dibantu enam pegawai yaitu kepala kantor, bidang pemerintahan, juru bayar, bagian surat, pelayanan, dan penjaga malam. Selama 30 tahun Karno bertugas di kantor tersebut, sudah ada 10 kali pergantian wedana dan penambahan pegawai.
Di kompleks tersebut, terdapat satu rumah dinas. Di timur rumah dinas berdiri bangunan musala baru. Berjalan ke sisi barat rumah, terdengar aliran air irigasi yang tertutup beton.
Di sisi barat rumah dinas, terdapat pendapa dan kantor. Sisi paling barat, ada satu kolam. Rumah dan kantor tertutup rapat sehingga Solopos tidak bisa masuk.
“Dulu bangunan hanya rumah dinas, garasi, pendapa, kantor, dan kolam. Musala dibangun dinas pariwisata. Wedana dan keluarga tinggal di rumah tersebut. Kolam tidak seperti sekarang, sekarang kolamnya kecil. Pagar hanya terbuat dari bambu dan banyak pohon besar,” kata dia.
Dia menjelaskan, rumah dinas wedana itu terdiri atas enam ruangan, yaitu satu kantor wedana, tiga kamar tidur, satu ruangan perkakas, dan satu kamar kosong. Dia mengatakan kamar kosong tersebut tidak dipakai karena konon memiliki cerita mistis.
“Orang tidak boleh tidur di ruangan itu. Kalau ada yang berani tidur di kamar tersebut, secara tidak sadar dia berpindah tempat,” kata dia.