LIBYA — Pertempuran berkobar di pinggiran ibu kota Libya, Tripoli, pada Sabtu (20/4), dalam rentetan kekerasan yang bisa didengar di pusat kota.
Pertempuran itu, termasuk tembakan artileri, pecah setelah Jumat (19/4/2019) diungkapkan bahwa Presiden Amerika Donald Trump berbicara melalui telepon dengan Khalifa Haftar, pemimpin kelompok militan yang dikenal sebagai Tentara Nasional Libya (LNA).
Baca juga: Pemerintah Libya Sebut Pemberontakan di Tripoli Tewaskan 21 Orang
Gedung Putih mengumumkan pada Jumat bahwa Presiden Trump menelepon Haftar awal pekan ini dan memujinya atas apa yang ia katakan adalah "peran penting Haftar dalam memerangi terorisme dan mengamankan sumber daya minyak Libya." Pemerintahan Trump tidak mengatakan mengapa mereka menunggu beberapa hari untuk mengumumkan percakapan telepon itu.
Pasukan LNA dibawah komando Haftar menolak mengakui pemerintahan Tripoli yang didukung PBB. Mereka memulai serangan 3 April lalu untuk merebut kendali ibu kota. PBB telah menyerukan gencatan senjata.