RAQQA — Serangan udara dan artileri Amerika, Inggris dan Perancis terhadap ISIS di Raqqa, Suriah, menewaskan lebih dari 1.600 warga sipil, menurut penyelidikan Amnesty International. Tim peneliti menggabungkan hasil hitungan langsung dengan sumber terbuka dan data satelit untuk mengidentifikasi masing-masing serangan udara itu dan korban.
Laporan VOA, pasukan koalisi mengakui beberapa warga sipil tewas dalam operasi tahun 2017 tetapi membantah jumlahnya.
Serangan koalisi untuk merebut kembali ibukota Raqqa, yang dinyatakan ISIS sebagai ibukota kekhalifahannya, dimulai Juni 2017.
Selama lima bulan, Amnesty international, organisasi HAM, mengklaim serangan itu menewaskan lebih dari 1.600 warga sipil.