Baca Juga: Masuki Musim Kemarau, BNPB: Sumatera & Kalimantan Waspada Karhutla!
Sementara itu, Kepala BMKG Dwikora Karnawati menjelaskan bahwa BMKG telah lebih 100 tahun menyediakan layanan pengamatan meteorologi, klimatologi, dan geofisika, dan saat ini telah mencakup kawasan Asia Tenggara. Informasi mencakup perhubungan udara, kelautan, publik, kebakaran hutan, dan siklon tropis.
"BMKG mengapresiasi kepercayaan dan kerja sama yang telah terjalin antara BMKG dan KLHK selama bertahun-tahun," kata Dwikorita.
Antara lain, hasil observasi BMKG menunjukkan bahwa tingkat hotspot di Indonesia turun tajam dari 50.995 titik api di tahun 2015, menjadi 1.781 pada tahun 2017.
BMKG menekankan bahwa ketika diperoleh informasi adanya potensi kebakaran berdampak asap ke negara lain, maka dilakukan kerja sama secara internasional dengan banyak pihak, antara lain WMO, UNESCAP, UNODR, UNOCC, IOC UNESCO, ICAO, ICG/IOTWMS, SCMG ASEAN, NMHS's. Stakeholder dalam negeri a.l. masyarakat, BNPB, KLHK, BPPT, LAPAN, Kem PUPR, Kem Perhubungan, Kem ESDM, AIRNAV, Airlines, PELNI, ASDP, PEMDA.