Jumlah Golput di Pemilu 2019 Paling Rendah Sejak 2004

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Jum'at 03 Mei 2019 07:30 WIB
Ilustrasi (Foto: Dokumentasi Okezone)
Share :

JAKARTA - Jumlah mereka yang tidak menggunakan hak pilih atau golput di Pilpres 2019 paling rendah sejak Pilpres tahun 2004, menurut Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.

Berdasarkan hitung cepat LSI dengan 100% sampel, data golput pada Pilpres 2019 mencapai 19,24%. Angka tersebut melawan tren golput yang terus naik sejak pemilihan umum pascareformasi.

Menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU), tingkat golput 23,30% pada Pilpres 2004, 27,45% pada 2009, dan 30,42% pada 2014.

Data golput dalam sigi LSI diperoleh dari 100% dikurangi tingkat partisipasi pemilih atau voters turnout di pilpres berdasarkan hitung cepat, yaitu 80,76%.

Suara kelompok minoritas


Peneliti LSI, Adrian Sopa, menjelaskan bahwa salah satu faktor yang membantu meningkatkan partisipasi pemilih ialah mobilisasi para pendukung yang semakin gencar di akhir masa kampanye, yang mana kedua pasangan calon menekankan bahwa satu suara bisa membuat perbedaan.

Faktor lainnya ialah meningkatnya partisipasi kelompok minoritas non-Muslim akibat gerakan 212. Gerakan ini gencar menyuarakan kepada kaum Muslim agar tidak memilih pemimpin non-Muslim dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017, dan berada di balik upaya yang berhasil memenjarakan Basuki Tjahaja Purnama, yang saat itu menjabat gubernur DKI Jakarta, atas dakwaan penistaan agama.

Pada periode pemilu kali ini, mayoritas simpatisan gerakan tersebut mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya