Jumlah Golput di Pemilu 2019 Paling Rendah Sejak 2004

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Jum'at 03 Mei 2019 07:30 WIB
Ilustrasi (Foto: Dokumentasi Okezone)
Share :

"Termasuk porsi peliputan media juga tidak terlalu banyak terhadap pileg, kemudian orang juga tidak terlalu mengenal calon-calonnya," imbuh Adrian.

Di hadapan kampanye golput

Angka golput menurun di hadapan gerakan yang mengajak masyarakat untuk tidak memilih pada pemilu kali ini. Golput bisa dilacak sampai era orde baru, dan gerakan ini selalu ada di setiap periode pemilu, tapi belakangan gaungnya semakin besar berkat perkembangan teknologi. Di dunia maya, ajakan untuk golput menyebar salah satunya dengan tagar #SayaGolput.

Salah satu pegiat gerakan tersebut, Lini Zurlia, mengampanyekan untuk tidak memilih kedua pasangan calon presiden-wakil presiden serta calon anggota legislatif "yang berasal dari partai oligarki".

Lini yang pada periode Pilpres 2014 merupakan pendukung Jokowi, kali ini ia memutuskan untuk golput setelah melihat Jokowi menggandeng Ma'ruf Amin, yang menurutnya memiliki rekam jejak intoleran.

Di sisi lain, Prabowo dianggap bukan pilihan karena rekam jejaknya di kasus pelanggaran HAM.

Namun Lini mengatakan bahwa menurunnya angka golput berarti kampanye yang ia lakukan gagal karena golput sejatinya juga berarti suara yang tidak sah.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya