Arab Saudi menuduh Iran memerintahkan serangan pesawat tak berawak pekan lalu di dua stasiun pompa minyak di kerajaan, di mana Houthi mengaku bertanggung jawab. Teheran membantah melakukannya.
AS dan Iran telah memperdebatkan sanksi dan kehadiran militer AS di wilayah tersebut, meningkatkan kekhawatiran tentang potensi konflik antara Amerika Serikat dan Iran.
Pada hari Minggu, kantor berita SABA yang dikelola Houthi mengatakan kelompok itu akan memulai operasi militer terhadap 300 target militer penting, termasuk markas besar dan fasilitas di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dan di Yaman.
Orang-orang Houthi menyangkal menjadi boneka Iran dan mengatakan mereka sedang melakukan revolusi melawan korupsi.
Houthi telah berulang kali menargetkan kota-kota Saudi dan instalasi minyak dengan rudal dan drone, sebagian besar di daerah perbatasan. Dua kali serangan terjadi pada 2016 dan 2017, koalisi mengatakan kelompok itu telah meluncurkan rudal ke arah Mekah, tetapi gerakan itu mengatakan mereka menargetkan bandara terdekat.
(Rachmat Fahzry)