"Kerja politik itu sudah cukup lima tahun jika kita ingin Golkar menang Pemilu 2024," katanya.
Lebih lanjut dia menambahkan perlu ada regenerasi di kepengurusan Golkar. Anak-anak muda harus diberi peluang untuk menata dan memperbaiki Golkar di masa mendatang. Menurut dia, jika anak-anak muda diberi kesempatan Golkar bisa menjadi pemenang Pemilu 2024.
"Kalau bisa 80 persen anak muda yang jadi pengurus. Karena anak muda ini kuat dan siap kerja. Gagasan-gagasannya juga bagus," katanya.
Sementara itu, pengamat politik dan hukum Syamsuddin Radjab menilai tepat jika Golkar segera menggelar munas sesuai jadwal pada Oktober nanti. Jika munas digelar, kata dia, diperlukan banyak figur calon ketua umum untuk berkompetisi. Apalagi, figur calon pemimpinan di Golkar cukup banyak.
"Bukan hanya 2–3 orang, kalau perlu 20 juga boleh. Karena Golkar itu partai besar, artinya menghadirkan banyak calon, banyak figur sehingga alternatifnya banyak bagi pemilih. Dan saya kira satu periode 5 tahun ini Golkar dalam kondisi sangat terpojok ya, setiap tahun berantakan internalnya, setiap tahun pergantian ketua umum. Itu yang menyebabkan perolehan kursi Golkar 2019 ini sangat drastis turun. Di beberapa daerah malah Golkar enggak mendapat kursi," ucap Syamsuddin.