JAKARTA – Partai Golkar didorong melakukan evaluasi pasca-Pemilu Serentak 2019. Sebab, perolehan kursi di parlemen pusat untuk partai berlambang pohon beringin yang dipimpin Airlangga Hartarto tersebut mengalami penurunan.
Berdasarkan rekapitulasi hasil pemilu, Golkar hanya berada di posisi ketiga dengan perolehan suara 17.229.789 atau 12,31 persen. Jika dikonversikan pada kursi Golkar meraih 85 kursi. Dengan demikian, Golkar kehilangan 6 kursi di DPR karena pada Pemilu 2014 Golkar meraih 91 kursi DPR RI.
Politikus Partai Golkar, Ridwan Hisjam, mengatakan diperlukan evaluasi total bagi Golkar. Evaluasi ini sangat penting untuk mengetahui penyebab kenapa Golkar kerap mengalami penurunan perolehan kursi di DPR RI setiap kali pemilu.
"Ini yang menurut saya harus dievaluasi. Kalau munas (musyawarah nasional) bisa Oktober 2019," ujar Ridwan di Hotel Century Senayan, Kamis (30/5/2019) dini hari, dalam acara Ngopi dan Sahur Bareng Para Aktivis.
Ridwan menilai tidak tercapainya target suara Golkar pada pesta demokrasi nasional lima tahunan tersebut karena kurangnya persiapan dan kerja keras partainya. Kerja politik untuk memenangkan Golkar, kata dia, sebenarnya dibutuhkan waktu minimal lima tahun.